Awal Oktober, Calon Investor Pelabuhan Internasional Asal Spanyol Kunjungi Jepara

JEPARA- Rencana pembangunan pelabuhan ekspor impor di Balong Kembang Jepara mendapat sinyal positif dari calon investor asal Spanyol.
Dijadwalkan calon investor asal Negeri Matador itu akan meninjau langsung lokasi pembangunan pelabuhan niaga skala internasional di Jepara itu pada awal Oktober mendatang.
Pertemuan virtual itu diikuti oleh Secretary Jenderal of ASEMPEA Mr. Antonio Vinal, Asempea Member and Managing Director General PROES (Mr. Ignacio Sanchidrian Vidal, Asempea Member and Director Gerente GEOMYTSA Mr. Asterio Recio Garcia), Asempea Member Mr. Javier Rasilla, Vice Chairman of Kadin Bilateral Committee of Spain and Portugal Mr. Alexander H. Effendie serta sejumlah Nala lain dari Indonesia seperti IGK Manila dan lainnya.
Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kadin Spanyol dan calon investor asal Negeri Matador itu melalui pertemuan virtual pada pekan lalu. Pertemuan virtual itu untuk menjajaki potensi kerja sama strategis, khususnya dalam bidang investasi dan pengembangan infrastruktur kelautan.
Salah satu hasilnya calon investor itu tertarik dengan rencana pembangunan pelabuhan niaga internasional di Balong dan dijadwalkan empat bulan mendatang akan datang ke Jepara.
“Jadi progresnya menggembirakan, awal Oktober mereka ke Jepara. Kita tatap rencana pembangunan pelabuhan internasional di Jepara dengan optimisme yang kuat,” kata Mas Wiwit, Senin (7/7/2025).
Sejak awal menjabat Bupati Witiarso Utomo memang serius merealisasikan rencana pembangunan pelabuhan internasional di Balong. Ia langsung tancap gas bertemu dengan sejumlah pihak mulai dari jajaran PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo (Persero) dan lainnya.
Pada Jumat (14/3/2025), Bupati Witiarso Utomo bertemu dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Fransisco de Asís Aguilera, di Kedubes Spanyol, di Jakarta Pusat.
Lalu setelah itu, giliran Dubes Fransisco de Asís Aguilera yang mengunjungi Jepara sekaligus meninjau calon lokasi pelabuhan internasional di Balong pada Selasa (29/4/2025).
Menurut Bupati, calon investor asal Spanyol tergolong bonafide dan memiliki reputasi baik. Saat ini, mereka juga membangun sejumlah pelabuhan di kawasan Asia.
“Semoga nanti yang di Jepara juga bisa dibangun,” harapnya.
Pelabuhan niaga skala internasional di Jepara diperkirakan menelan anggaran hingga Rp 71 triliun. Proyek ini direncanakan menggunakan lahan seluas 700 hektar dan 200 hektar yang saat ini dimiliki oleh Perhutani dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX.
Lokasi ini rencananya digunakan untuk pengembangan Kawasan Peruntukan Industri yang terintegrasi dengan pembangunan pelabuhan ekspor impor. Letaknya sangat strategis di ujung utara Pulau Jawa dan langsung berhadapan dengan Laut Jawa.
Bupati menegaskan jika Jepara bukan hanya dikenal sebagai kota ukir dan tujuan wisata, namun juga memiliki potensi kelautan yang besar. Lokasi geografis Jepara yang berada di jalur strategis Selat Karimata dan Laut Jawa dinilai sangat potensial untuk pengembangan pelabuhan berstandar internasional.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pelabuhan ini bukan hanya penting bagi Jepara, tetapi juga bagi Jawa Tengah secara keseluruhan, mengingat tantangan yang sedang dihadapi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Keberadaan pelabuhan internasional di Jepara diproyeksikan akan memperkuat konektivitas logistik, baik antar pulau di Indonesia maupun rute pelayaran internasional.
“Ini menjadi peluang bersama untuk menjaga roda pertumbuhan ekonomi dan investasi tetap bergerak,” tandas Bupati Witiarso. (*)